Selasa, 06 Agustus 2013

Malam dengan Jidat Berkerut (Membanteng = Bullying)

Gue tidak menyangka ada orang yang menyempatkan sedikit dari waktunya untuk :
KOMENTAR DI BLOG INI.

Gue juga bingung harus bilang makasih untuk compliment, atau untuk waktunya. Pokoknya thanks a lot for you, & all of you yang mau liat blog ini. You guys are great<3

So, 00.10. Menit - menit sebelum gue menutup mata (BUKAN KO'ID) dan terlelap dalam alam mimpi gue yang absurd. Terinspirasi dari cerita seorang rekan gue, gue jadi pengen bahas soal satu topik yang ngehits dimana - mana ; Bullying.

"Aduh, Vid. Di sekolah gue tuh yang namanya bullying bukan kayak di film - film. Bukan secara fisik dan bukan labrak - labrakan. Di sekolah gue, yang namanya bullying itu ngejelek - jelekin orang dari belakang. Dan ujungnya, orang yang dijelek - jelekkin itu bakal dijauhin.", jelas teman gue dari sekolah (X-Y)(X+Y). (Itu sensor apa soal matematika?)

Baru dengar bagian itu, rasanya gue udah mau meledak. Sampai gue mendengar bagian...

"Dan temen lo itu jadi bahan omongan mereka."

Gue meletus.

Gue paling gondok sama hal - hal semacam bullying. Apa yang bisa kita banggain dari bullying? Apa kita bakal bahagia dengan bikin orang lain tertekan? Apa dengan orang lain tertekan kita jadi sukses di masa depan? Apa dengan orang lain tertekan kita akan dapat uang segudang? Apa mungkin dengan orang lain tertekan dunia bakal memandang kita tinggi & muka kita menggambarkan kebahagiaan?

Kalau anda pikir begitu, anda tersesat. Dunia justru akan memandang anda rendah, & emotion-icon anda akan menggambarkan ke-madesu-an.

Mendengar teman gue jadi bahan omongan buruk di sekolahnya cukup bikin gue emosi.
Mungkin gue memang tidak punya banyak hak untuk ikut campur. Tapi sekali gue dengar teman gue ini merasa tertekan, gue tidak akan tinggal diam. Maafkan gue. Tapi setiap teman gue adalah bagian dari kebahagiaan gue. Gue gak akan biarin orang dengan mudah merenggut kebahagiaan itu dari gue...

PROK PROK PROK.
Now playing : SMS (Sm*sh Makan So-Nice)

Eh salah.
Now Playing : Warrior - Demi Lovato

Menurut gue, yang namanya bullying itu cuma pelampiasan dari apa yang anak itu rasakan. Gak mungkin seseorang terlahir jahat. Pasti ada latar belakangnya kan? So, kasus bullying memang layak dipertimbangkan lebih dalam, tapi bukan berarti bisa ditolerir kan?

Kenapa hari ini gue serius banget sih.

So, gue rasa bullying itu gak keren sama sekali. Bener sih, dengan bullying kalian bisa ngehitz. Tapi ngehitz jadi anak yang masuk reportase trans tv.

Gimana gambaran orang yang suka bullying di benak orang lain?
Kurang lebih seperti manusia childish yang mencari cara untuk dapat perhatian.

Mereka yang bullying lewat omongan dari belakang?
No offense, I'm so really sorry, but that's so ewh.

Sebetulnya kalau kita cukup punya mental & bukan pengecut, apa yang kita omongin dari belakang adalah : Hal baik dari seseorang, bukan hal buruknya. Gimana dengan hal buruknya? Kita omongin lewat depan.
Kalau kita terus - terusan ngomongin hal buruknya dari belakang, kapan orang itu bisa ngerti akan kesalahannya? Yang ada, kita malah terjerumus ke dalam ke-madesu-an yang sama. Bahkan lebih buruk.

Itu satu dari banyak hal yang gue pelajarin dari Aulia & Bella.

Kembali ke teman gue yang belum tahu bahwa dirinya menjadi bahan ledekkan.

Gue rasa teman gue ini benar - benar gak layak diperlakukan kayak gitu. Mereka yang ngelakuin semua itu cuma belum tahu bagaimana teman gue ini sebenarnya.

Gue hanya bisa berharap teman gue ini selalu menggenggam kebahagiannya. God bless you, bro.
Ada yang berani bikin dia tertekan?
Gue rasa gue benar - benar gak akan tinggal diam.

SO GUYS,
Yang alay kayak begitu harus diberhentiin, dari sekarang.

P.S : Jagoan adalah mereka yang mendapatkan kebahagiaannya tanpa merenggut kebahagiaan orang lain.

PROK PROK PROK.

God bless us... &me.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Me and My Freaky-Diary Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review