Senin, 05 Agustus 2013

LOLZ = Laugh - Out - Loud -...Zebra?

First of all, gue rasa gue sedang berada di dalam ketidak-beruntung-an. Hari pertama libur sekolah, gue sakit (KAMP#RET!). Dilatarbelakangi ke-tidak-beruntung-an gue itu, gue jadi tidak bisa bepergian dan party everywhere. Sebetulnya kalau pun gue tidak sakit, gue tetap saja terhalang buat party everywhere karna semua teman gue pergi mudik. Gue tidak se-purik itu sampai - sampai harus party sendirian. Jangan kan buat party, buat gerak dari kasur aja udah pake usaha 1804850280 Newton. APA LAGI KALO PARTY?!

PURIK = tidak punya teman

(P.S : Party buat gue dan Aulia & Bella adalah makan es krim macadamia, nonton film pake DVD bajakan di rumah sambil makan sliver queen, atau pergi ke mall dan menghabiskan waktu berjam - jam untuk selfie.)

Ngomong - ngomong soal DVD bajakkan, gue jadi pengen cerita tentang terakhir kali gue nonton DVD bajakan bersama Aulia & Bella.

Jadi, dilatarbelakangi rekomendasi teman - teman gue yang mengatakan bahwa Evil Dead adalah film yang sangat seru & menegangkan, gue ditemani bokap gue beli film Evil Dead. Karna belum tau filmnya seperti apa, kami percaya saja dengan apa yang ada di covernya yang menunjukan bahwa film ini sedikit bok#ep. Bokap gue megneplak kepala gue dengan cover DVD, katanya, "Ini film dewasa kan?!". Beruntung, mbak - mbak yang dagang DVD datang dan menjelaskan bahwa apa yang ada di cover tidak ada sedikit pun dalam filmnya. ITU YANG BIKIN GUE GONDOK SAMA DVD BAJAKKAN.

Sebetulnya gue sangat berani  SAMA SEKALI TIDAK PUNYA MENTAL buat nonton film horor, apa lagi yang katanya level ke-horor-annya setengah mampus seperti Evil Dead. Maka itu, gue dengan mental setebal setipis tempe mengajak Aulia & Bella buat nonton film ini bareng - bareng di rumah gue.

Ngomong - ngomong soal nonton film bareng bareng Aulia, nonton film bersama adalah hobi kami. Sayangnya, sikap kami yang kelewat excited setiap mau movie marathon di rumah selalu berakhir dengan...
Ketiduran marathon.

Pernah suatu hari gue bareng Aulia berencana nonton film thriller bareng - bareng. Kita mulai nonton film jam 1 siang. Sumpah, filmnya menegangkan deh. Sayangnya, secara tiba - tiba kami ketiduran. Bangun - bangun, filmnya udah tinggal tulisan bergerak berisi nama - nama... Aneh. Cepet banget sih filmnya.

Pernah juga gue bersama Aulia dan Bella merencanakan sleepover di rumah Aulia. Gue datang ke rumah Aulia jam 9 malam dengan ransel penuh snack dan film - film kesukaan gue. Gue dateng dengan sangat excited, aulia dan Bella pun lompat - lompat melihat kedatangan gue.

"Nonton Coraline aja! Gue suka banget film itu!", usul Bella. Gue dan Aulia pun setuju.
Film dimulai, posisi kami pun siap.

Sampai akhirnya kami ketiduran.

Sekitar jam 10 kami terbangun. "Woy mending kita pindah aja tidur di kamar", usul Aulia dengan mata mengantuk.

Dimana - mana, yang namanya sleepover itu movie marathon sampai pagi, perang bantal, makan snacks, party like its 3012, tapi buat gue dan Aulia Bella, yang namanya "sleepover" = tidur bersama.

Gue dan Bella sama cupunya. Bella lebih suka membaca doa - doa dan menggenggam Al Quran sepanjang film, dan gue sok - sok buka HP (belagak chatting padahal teman pun tidak ada) supaya gak ketauan kalo gue ketakutan. Beruntung, Aulia cukup handal soal ginian. Aulia nonton Insidous tanpa ekspresi (film horor yang bikin gue & Febi (rekan gue) keluar studio dengan keadaan biru - biru akbat saling mencubit sepanjang film). Jadi, gue yakin asal ada Aulia, filmnya akan jadi tidak se-seram yang gue kira.

Snack? Siap! Bantal? Siap! MULAI FILMNYA!

"MBAK - MBAK DVD SIALAN!", omel gue & Aulia.
Kenyataan tidak sesuai dengan harapan kami.
Gambar filmnya JELEK BANGET. BUREM. GAK JELAS. Mau pake kaca mata kek, gak pake kaca mata kek, TETEP GAK KELIATAN!! Ditambah lagi, subtitlenya cuma bisa bahasa Arab. Mana gue ngerti?! + sepanjang film banyak orang berkalung sorban lewat sana lewat sini, wara - wiri sana sini, lempar - lemparan popcorn... INI FILM APA APAAN SIH.

Kami hanya bisa pasrah sepanjang film...

"High school changes you into the person you said you'll never be."

Gue rasa gue mulai setuju sama quote itu (padahal gue baru sekitar 2 minggu jadi anak SMA). Gue mulai merasakan efek - efek dari quote itu dalam kehidupan nyata gue. Gue yang dulu selalu beranggapan semua cowok itu sama saja. Tidak keren, tidak lucu, tidak attractive, & tidak ada yang se-charming Taylor Lautner.

TAPI SEKARANG, GUE BISA BERANGGAPAN BAHWA SEORANG REKAN GUE DI SEKOLAH SANGAT CHARMING, ATTRACTIVE... & Oh Gosh. Apa ini yang namanya moving in?

Dulu, gue sangat menganggap bahwa kesempurnaan nilai gue di sekolah itu cukup penting. Apa lagi dengan dikejer - kejer omelan nyokap gue setiap nilai gue jelek. Tapi sekarang, gue mulai bisa berfikir bahwa gue rasa kesempurnaan nilai gue di sekolah itu gak sepenting yang dulu gue kira.

Nilai bagus? Oke, itu penting.
Tapi satu yang harusnya gue utamain adalah = Kebahagiaan gue.

Dulu, gue beranggapan bahwa YOLO (You Only Live Once) adalah alasan banyak orang untuk melakukan hal - hal bodoh dalam hidup. Misal, ada orang ke Sevel, ngambil saus keju semena - mena. Orang itu akan beranggapan "Ngambil saus keju semena - mena? YOLO!".

SEKARANG, gue beranggapan bahwa YOLO itu LAYAK DIUTAMAKAN. Karna dengan YOLO, kita mulai bisa belajar bahagia apa adanya. Kita bisa bisa nganggep apa yang ada di hidup ini sebagai panggung komedi. Keep on track, God's with us in every step we take.

Emang gak selamanya kita bahagia. Hidup dan masalah itu kayak Oreo & Susu. Mereka emang bisa hidup sendiri - sendiri, tapi bakal lebih kerasa sensasinya kalo mereka kolaborasi kan?

Mau sampai kapan lo harus hidup lurus, bergantung sama pendapat semua orang di sekitar lo, padahal gak semua pendapat orang itu sesuai fakta. MAU SAMPE KAPAN?! Gue gak bilang kita harus break the rules. Bahkan, gue yakin rules ada supaya kita bisa ke arah yang lebih becus. Tapi gak ada salahnya kan ngejalanin hidup sesuai rules yang kita improvisasi?

So, gue rasa udah waktunya gue bangkit. Belajar ngetawain apa yang ada, bahkan ngetawain sedih yang gue alamin. (TAPI JANGAN ORANG KECELAKAAN LO KETAWAIN LO YA AWAS LO)

Gue berharap, mulai sekarang gue bisa ngehadepin semua yang ada sama seperti bagaimana Iyel nonton "Surat Kecil untuk Tuhan" yang malah jadi film lawakkan.

Let's take some steps. God's with us in every step we take.

Aulia dan Bella ngajarin gue 1 hal yang sebetulnya mereka gak pernah bilang secara langsung :

"Just laugh. Life's sometimes stupid."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Me and My Freaky-Diary Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review