Senin, 26 Desember 2016

Kingkong Karnivora di Hutan Belantara

Gue pernah memperkenalkan diri di blog ini. Tapi itu dulu, antara tahun 2012 atau 2013. Jadi sebenarnya, gue ini kepedean. Gak ada yang kenal gue, tapi gue main curhat-curhat aja. Jadi berhubung tak kenal maka tak sayang, mendingan kita kenalan dulu.

Bukan biar sayang, deng. 

Tapi setiap orang pasti berubah. Ya, kan?
Kita di tahun 2012 atau 2013 gak akan sepenuhnya sama dengan kita di 2016 yang sudah mau berakhir ini. Itung-itung, gue bisa intropeksi, siapa tahu bisa jadi orang yang lebih baik di 2017.

Fine, biar sayang. 

Nama gue Vidya. Gue lahir bulan April tahun 1998. Sejak lahir, hobi gue makan, tidur, baca buku, dan bermain musik. Iya, sejak lahir. Kenapa? Gak suka?

Suka-sukain, please. Biar views blog nambah. Jangan cabut ya. Itu penting banget bagi masa depan gue.

Makanan favorit gue:
1. Sate padang
2. Sushi
3. Kwetiau goreng
4. Soto betawi
5. Pecel lele

Kenapa makanan disebutin duluan?
Karena makanan adalah prioritas di hidup gue.
Intinya, gue lebih suka makanan asin dibanding makanan manis. Tapi itu gak menutup kemungkinan gue makan banyak kalau masakannya manis juga kok.

Gue tinggal di daerah entah Bogor, Bekasi, atau Jakarta, gue juga bingung. Gue hidup bersama Mame, Popop, satu adik laki-laki (yang sekarang sudah berubah jadi kakak karena gue lebih pendek dan lebih manja dari dia), dan satu kucing super-duper annoying tapi cantik banget, incaran kucing-kucing maco di komplek gue, namanya Yoyong.

Gue suka binatang yang fluffy, makanya gue pelihara kucing. Tapi gue gak begitu bersahabat dengan anjing. Bukan gue yang gak suka anjing, tapi anjing yang gak suka gue. Gue masih teringat-ingat jaman gue kecil, gue sering dikejar anjing di komplek. Semenjak itu, gue menyimpulkan kalau kaum anjing tidak suka gue.

Berhubung gue suka binatang fluffy, gue suka sekali boneka. Boneka yang berbulu tebal dan halus terutama. Semakin numpuk boneka di kasur, semakin sempit tempat tidurnya, semakin gue tidur nyenyak.

Tapi gue tidak hanya suka kucing. Gue sekali binatang gajah dan macan.

Waktu gue kecil, gue selalu menjawab dengan "ingin jadi gajah" setiap ditanya "kalau sudah besar mau jadi apa". Entahlah, mungkin dalam otak gue waktu itu yang besar adalah gajah. Mungkin kalau ditanya "kalau sudah kecil mau jadi apa', gue akan menjawab "jadi semut".

Tapi gue benar-benar suka gajah. Menurut gue, gajah memiliki karakter yang tenang, cerdas, berhikmat, dan bersahabat.

Gue suka macan karena menurut gue, macan memiliki karakter yang tenang, namun berani, tangguh, dan lincah.

Gue suka kucing karena kucing berbulu tebal dan halus, berkarakter tenang, manja, dan galak.

Jadi kalau dikombinasikan, gue ingin punya karakter yang tenang, berani, tangguh, berhikmat, dan manja. Kalau jiwa gue disimbolkan dengan binatang, maka gue adalah makhuk berbadan besar, bertaring, bercakar, dan berbulu lebat.

Jangan dibayangin. Gue aja serem bayanginnya. Mungkin gue adalah semacam kingkong karnivora? Entahlah, kata gue juga jangan dibayangin.

Loh? Gue sendiri yang ngebayangin ya?

Gue berkuliah di sebuah universitas di Kabupaten Sumedang, dekat-dekat Bandung. Jurusannya, dengar-dengar sih jurusan paling mematikan. Tapi berhubung gue masih maba, gue masih buta tentang harus bagaimana supaya bisa bertahan hidup. Beruntung, gue ditemani sama kakak-kakak yang mengajarkan caranya bertahan hidup di hutan belantara.

Hutan belantara = kehidupan kost dengan uang terbatas, tugas numpuk, dan berbagai tantangan lain yang gak kelihatan, tapi suka tiba-tiba muncul

Gue bercita-cita jadi pemain film dan musisi. (Jangan sebel, dong. Namanya juga cita-cita, ngimpi aja setinggi-tingginya. Ya, gak?)
Pemain film favorit gue Reza Rahadian, musisi favorit gue Kevin Aprilio.

Gue suka membaca novel. Novel favorit gue judulnya Hujan, ditulis oleh Tere Liye. Gue suka baca novel dengan cerita yang dramatis, dan sedikit suka juga yang fantasy atau futuristic. Semakin menyentuh ceritanya, semakin gue gembira bacanya.

Gue suka komik Conan. Menurut gue, Conan itu keren dan agak bala sih. Dimana ada Conan, di sana pasti ada pembunuhan. Tapi karena ceritanya keren dan mindblowing, gue jadi tidak bosan-bosan bacanya.

Karena kesukaan gue pada hal-hal dramatis, maka cara bicara gue di dunia nyata sebenarnya gak beda jauh dengan cara bicara gue di blog. Lebay-lebay sok baku gitu deh. Gue kira cara bicara gue yang demikian cuma berlaku di blog, eh ternyata, sudah menjadi bagian dari jati diri.

Gue sebenarnya bukan orang yang boros-boros amat. Gue jarang membuang-buang duit untuk hal-hal tidak penting atau sekedar untuk keasoyan duniawi. Gue bisa tahan beli baju, sepatu, make up, atau apapun itu yang biasanya gak bisa ditahan beli oleh cewek-cewek.

Tenang, gue masih lumayan cewek kok. Gue masih pakai make up dan pakai baju-baju sebagaimana cewek 18 tahun pada umumnya. Gue gak begitu suka pakai foundation, tapi gue suka sekali mascara dan eyeliner. Menurut gue, eyeliner itu sexy banget. Gak penting, ya?

Lanjut ke masalah keuangan. Uang gue lebih sering habis untuk... makanan.

Gue berantakan. Seumur-umur, kamar gue gak pernah rapi. Dulu waktu belum ngekost, kamar gue berantakan bak kapal pecah. Gue kira dengan pindahnya gue ke kostan, kamar gue akan rapi. Ternyata gue salah, kamar gue masih berantakan. Mungkin gue ini terkena semacam kutukan dari dewi kekacauan, makanya dimanapun gue berada, pasti di sana kamarnya berantakan. Entahlah.

Gue tidak tertata dan tidak apik. Ibaratnya kalau dalam dunia seni panggung, gue adalah tipe orang yang benar-benar gak cocok kerja di bagian artistik. Gue akan disebelin sama orang-orang lain di tim artistik. Gue adalah tipe orang yang kalau ada kecoret sedikit, akan bilang "Ah, udahlah gak apa-apa. Cuma dikit ini,"

Maka itu, gue adalah tipe orang yang lebih suka mengerjakan sesuatu secara spontan dan dinamis. Membutuhkan berpikir secara cepat (karena menurut gue, kepepet memiliki kekuatan tersendiri), dan berpindah-pindah tempat. Namun, sejujurnya gue juga suka bekerja di meja kerja. Semakin berantakan meja kerja gue, semakin gue asik dengan suatu kerjaan.

Tapi gak bisa dipungkiri kalau gue ini mageran.
(Mager = Malas Gerak)

Gue kalau PMS sadis. Sesungguhnya, korban utama dari PMS gue bukanlah diri gue sendiri, melainkan pacar gue dan teman-teman terdekat gue. Kadang gue sampai-sampai kasihan sama pacar gue yang menjadi korban omelan kalau gue lagi PMS.

Pernah suatu hari, sahabat gue, Kinta bilang, "Lo tuh sadis banget ya, Vid. Beneran deh kalau lagi PMS, gak nahan nyebelinnya."

Kemudian gue pun sadar diri. Beruntung, pacar dan teman-teman terdekat gue sangat-sangatlah penyabar, baik hati, tidak sombong, rajin menambung, cerdas, dan teladan kita semua.

Tiga hal yang gue gak ngerti--kenapa ada orang yang bisa melakukannya:
1. Menghafal jalan
2. Main dan menyusun rubik
3. Membuat simpul tali seperti di pramuka

Gue benci melakukan sesuatu yang mengandalkan hafalan dan berstruktur. Rasanya otak gue keburu keriting kalau harus melakukan hal-hal sedemikian. Kalau suatu hari lo tersesat di hutan bareng gue, pilihannya cuma dua, yaitu:
1. Jangan tanya gue kemana jalan keluarnya karena gue cuma akan bikin kita berdua tambah nyasar.
2. Mending lo kabur aja karena gue pasti menyusahkan masa-masa terakhir hidup lo. Entah karena gue nangis di tempat, atau karena gue terlalu pasrah untuk melanjutkan perjalanan mencari jalan keluar.

Maka itu, gue lebih suka berlibur di pantai daripada di gunung atau di hutan. Pantai itu lebih damai, hangat, dan gak menguras banyak tenaga untuk didaki.

Tapi walaupun tidak memungkinkan untuk bertahan hidup di hutan, gue suka jalan-jalan sendirian. Gue suka mendatangi tempat-tempat baru. Entah untuk foto-foto (bukan selfie), atau yang lebih menyenangkan: mencicipi kuliner-kuliner unik. Menurut gue, mencoba hal-hal baru adalah suatu kepuasan tersendiri.

Gue tidak keberatan pergi sendirian. Bukan kesepian, cuma gak masalah saja kalau harus sendirian. Tapi, bersenang-senang bersama teman-teman pun gue menikmati. Menurut gue, berani pergi sendirian adalah salah satu cara untuk menjadi independen.

Tapi gak bisa dipungkiri kalau dibalik kesongongan gue yang tiada tara ini, gue sebenarnya lenje dan cengeng. Tapi yang ini gak usah dibahas. Gue harus selalu menjaga image tangguh dan pemberani.

Ternyata panjang juga ya curhatan gue yang sangat tidak penting ini. But well, gue ingin mengakhiri 2016 ini dengan menunjukan jati diri gue. Gue akan selalu berusaha untuk menjadi kuat dan tangguh. Bukan karena gue ingin menjadi seseorang yang lain, tapi karena gue ingin menjadi orang yang lebih baik. Selamat memulai tahun yang baru! Jangan lupa coba hal-hal baru ya!

1 komentar:

  1. "Tiga hal yang gue gak ngerti--kenapa ada orang yang bisa melakukannya:
    1. Menghafal jalan
    2. Main dan menyusun rubik
    3. Membuat simpul tali seperti di pramuka"

    INI YAOLO INI

    BalasHapus

 

Me and My Freaky-Diary Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review