Selasa, 20 Juni 2017

Dosen Pendidikan Seni Musik Universitas Negeri Jakarta, Hery Budiawan: Berkarya adalah Kemauan untuk Berbuat

Kreativitas generasi muda Indonesia berkembang seiring perkembangan teknologi yang melesat. Berbagai kemudahan yang ditawarkan oleh teknologi melahirkan generasi muda kreatif dengan berbagai bentuk karya. Karya seni tidak lagi terbatas pada karya tangan, tapi juga dalam rupa keberagaman produk digital. Tak jarang pula, ragam karya digital menjadi andalan generasi muda dalam meraup keuntungan.
            Tidak bisa dipungkiri bahwa maraknya perkembangan teknologi yang melesat merupakan produk dari globalisasi. Berkat globalisasi, Indonesia tidak buta akan kemajuan dan berbagai kemudahan yang dibawa pada kehidupan manusia. Sebagaimana definisi dari globalisasi (mendunia), segala sesuatu adalah sangat mungkin untuk didengar dan dilihat oleh sisi dunia yang berbeda sekali pun terpisah jarak jauh.
            Terlepas dari aspek mendunia, globalisasi pula melahirkan berbagai produk dari perkembangan teknologi yang pesat. Produk teknologi di suatu negara dapat dengan mudah dikenal dan digunakan oleh sisi bumi yang lain. Produk-produk tersebut melahirkan berbagai kemudahan serta buah digital dari kreativitas manusia. Komputerisasi yang waktu demi waktu tidak terhambat oleh kendala kapabilitas manusia menciptakan generasi yang akrab dengan induk dan produk digital.
            Dengan keberadaan aset dan produk digital, manusia semakin dimudahkan dalam menciptakan berbagai produk kreatif. Dengan keberadaan komputer dan berbagai aplikasi dengan beragam fasilitas, manusia dapat menciptakan karya seni gambar, audio-visual, bahkan musik hanya dengan mengandalkan komputer.
            Tak hanya kemudahan dalam menciptakan produk kreativitas, kemudahan pula hadir dalam rupa publikasi melalui media sosial. Terlebih perlu kita pahami bahwa globalisasi menciptakan berbagai media sosial dan media komunikasi yang membuat manusia dapat dengan mudah berinteraksi walaupun terpisahkan oleh jarak yang jauh.
Tak hanya manfaat dalam komunikasi, manfaat juga dirasakan dalam berbagai kemudahan publikasi. Suatu karya berupa foto, gambar, video, ataupun musik dapat dengan mudah dipublikasi dan diperkenalkan kepada orang banyak melalui media sosial. Dengan begitu, tidak hanya karya yang diperkenalkan pada dunia, tapi juga siapa yang menciptakan karya tersebut. Dengan kondisi tersebut, sering kali kita menjadi sulit untuk membedakan mana orang yang kreatif dan mana orang yang cerdik dalam memanfaatkan media sosial. Sering kali pula kita menjadi sulit untuk membedakan pengguna dan pembuat.
Terlepas dari melesatnya kreativitas generasi muda, budaya Indonesia yang tidak kalah kaya akan nilai seni belum menjadi kiblat. Karya digital melalui berbagai media sosial seolah-olah memiliki daya tarik lebih tinggi daripada kesenian Indonesia, melahirkan generasi pengguna, bukan pembuat.
Hery Budiawan Dosen Pendidikan Seni Musik Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menyampaikan berbagai pandangannya terhadap perkembangan kreatifitas generasi muda Indonesia dalam wawancara yang dilakukan pada Kamis, 13 April 2017. Dalam wawancara tersebut, Hery Budiawan menyatakan bahwa kemauan untuk berkarya adalah dasar dari berkembangnya kreatifitas generasi muda Indonesia. Terlepas dari kemauan, kepedulian generasi muda akan budaya Indonesia pula menjadi kunci dari berkembangnya kesenian Indonesia.
Dalam wawancara tersebut pula, Hery Budiawan menjelaskan berbagai pandangannya mengenai makna dari kreatif. Bagi beliau, tidak selalu memanfaatkan kemajuan teknologi dan media sosial dapat dikatakan kreatif. Ada kalanya, kita perlu mengapresiasi kreativitas dengan mampu memebedakan antara pengguna dengan pembuat. Kreatif bagi Hery Budiawan adalah bagaimana seseorang mampu menciptakan sebuah karya.

***

Menurut Anda, bagaimana kondisi generasi muda Indonesia bila dikaitkan dengan kreativitas yang semakin berwarna?
Kalau melihat kondisi saat ini kreativitas yang beragam hanya beberapa persen generasi muda yang kreatif (creator), sebagian lagi masih bertaraf pengguna bahkan masih banyak juga yang sekedar ikut-ikutan (nge-trend) Seseorang bisa dikatakan kreatif kalau dia membuat bukan menggunakan. Sebagai contoh go-jek, grab, goruku, aplikasi yang sangat baik dan mereka yang membuat berhasil membuka lapakan kerja baru, tapi sebagian besar hanya pengguna bukan pembuat jadi tidak bisa dikatakan generasi yang kreatif.
Menurut Anda, faktor apa yang paling kuat dalam mendorong perkembangan kreativitas?
Yang paling besar mempengaruhi dunia kteativitas adalah kebutuhan ekonomi. Semua creator mempunyai visi yang sama yaitu kesejahterahan ekonomi mereka. Mungkin ada beberapa factor pendukung seperti kurangnya lapangan pekerjaan, ingin di sebut sebagai visioner dan sebagainya, hal itu terjadi disegala bidang.
Media sosial menjadi ladang kreativitas generasi muda (contoh: video-video kreatif di Instagram). Menurutu Anda, adakah kaitan yang erat antara perkembangan teknologi dengan perkembangan kreativitas generasi muda?
Pemanfaatan teknologi sebagai suplemen kreatifitas saat ini pun masih belum dirambah dan dimanfaaatkan secara baik, kembali pada jawaban saya dipertanyaan pertama, hanya sebagaian kecil yang mempunyai hubungan erat antara kreatifitas dan teknologi. Video di media sosial hanya sebagai bentuk pemanfaatan applikasi yang dibuat, justru yang sangat kreatif orang yang membuat applikasi tersebut. Ranah konsumtif di Indonesia sangat tinggi. Keuntungan dari perkembangan teknologi yang ada dengan kreatifitas saat ini lebih mengacu pada sifat eksistensi (keberadaan) belum sepenuhnya teknologi dimanfaatkan sebagai media yang mempunyai hubungan erat antara creator dan teknologi.
Bila dikaitkan dengan kondisi sosial, adakah situasi tertentu yang mendorong berkembangnya kreativitas generasi muda?
Sangat, kondisi sosial pada masyarakat Indonesia adalah ekonomi yang lebih pada kebutuhan hidup mereka, persaingan di dunia lapangan pekerjaan juga salah satu factor munculnya kreatifitas generasi muda.
Adakah perbedaan yang mencolok dari bentuk-bentuk kreativitas generasi muda dari masa ke masa?
Secara umum sama saja, hanya dalam 10 tahun terakhir ini sang creator dapat menginformasikan hasil kreasi mereka pada khalayak umum dikarenakan kemajuan teknologi, mungkin perbedaan yang mencolok masalah kreatifitas dari masa ke masa hanyalah bentuk informasi kretifitas itu sendiri. Selebihnya secara ide, mereka mempunyai keunikan khusus pada setiap dekadenya.
Dalam pandangan Anda, dalam bidang apa kreativitas generasi muda paling menonjol?
Saat ini sangat banyak generasi muda yang lebih mengedepankan kewirausahaan mereka di kuliner, fashion, dan seni. Ketiga bidang itu sangat kuat saat ini yang dilakukan generasi muda. Namun untuk seni tujuan utama sang creator tidak melulu berurusan dengan ekonomi, kepuasan adalah tujuan utama dari sang creator seni.
Sebagaimmana yang dipaparkan dalam koran Pikiran Rakyat edisi 8 April 2017, wadah bagii para pegiat kreatif seperti Bandung Creative Hub (BCH) telah banyak dibangun. Menurut Anda, adakah latar belakang tertentu yang melatarbelakangi dibuatnya creative centre?
Dibuatnya creative centre dimanapun kembali hanya bersifat mewadahi (fasilitas,relasi) dimana para pengiat bisa mendapatkan fasilitas serta membuka kerjasama dengan dunia luar mereka, tapi saya yakin ada syarat-syarat tertentu untuk masuk ke dalam creative centre, bila terjadi ada syarat tertentu missal: sudah terbentuk selama 3-5 tahun baru bisa masuk ke dalam wadah tersebut, lalu bagaimana creator yang idenya sangat baik namun ia baru memulai, apakah bisa diwadahi bila ada syarat tersebut?. Bisaanya dunia kreatif ada dan tidaknya wadah yang dibuat tidak mempengaruhi kreatifitas mereka kecuali yang mempunyai kreatifitas yang pas-pasan.
Di Indonesia, banyak fasilitas kesenian tidak dimanfaatkan sebagaimana yang diharapkan. Dapat kita lihat bahwa galeri-galeri seni di Jakarta tidak banyak dijadikan tujuan utama vakansi generasi muda. Menurut Anda, apa yang menyebabkan masih rendahnya antusiasme generasi muda terhadap kesenian, terlebih kesenian budaya Indonesia?
Rendahnya kreatifitas pada bidang seni terjadi karena seni bukan ilmu yang mudah, keterbatasan ide, ilmu pada bidang seni adalah salah satu penghabat pada dunia kreati dibidang seni. Kalau masalah kebuadayaan Indonesia sangat komplek sekali banyak factor yang mendorong sehingga kesenian Indonesia kurang diminati (ekonomi, relefansi,) dua hal yang sangat kuat sehingga kurang diminatinya kesenian Indonesia, namun bagi creator seni justru sebagai pemicu berkembangnya seni di Indonesia. Teknologi juga sangat mempengaruhi antusias kepada seni di Indonesia, informasi yang didapat dari teknologi membuat para generasi muda menutup diri untuk mengenal budayanya sendiri. Sebagai contoh. Saat ini siapapun yang kumpul lebih dari 2 orang kebiasaan yang dilakukan dengan bermain handphone pintar, padahal budaya Indonesia komunikasi, ide, dan hal yang lainnya terjadi pada tataran konunikasi saat berkumpul.
Seiring perkembangan teknologi yang pesat, banyak generasi muda Indonesia lebih tertarik pada kreativitas digital daripada budaya Indonesia. Bagaimana pandangan Anda?
Tidak masalah, pemanfaatan teknologi kalau itu untuk memperkenalkan budaya dan mengembangkan budaya Indonesia itu jauh lebih baik, namun yang terjadi sebaliknya, hadirnya teknologi pada saat ini justru membutakan mereka tentang budaya Indonesia, hanya sebagian yang memanfaatkan hal tersebut, kembali saya utarakan ranah teknologi di Indonesia baru pada taraf pemanfaatan bukan taraf penciptaan.


Menurut Anda, mungkinkah kreativitas digital menjadi wadah bagi perkembangan budaya bangsa?
Sangat mungkin, kalau generasi muda mulai peduli pada budaya. Manfaatkan teknologi sebagai media mencari apa itu Indonesia? Budaya Indonesia?. Bagaimana membuat itu terjadi, kembalikan kepada kepedulian warga Indonesia, Pemerintah, dan Undang-Undang Teknologi (UUITE)
Menurut Anda, apa yang dibutuhkan generasi muda Indonesia untuk dapat terus berkarya?

Yang paling utama dalam berkarya adalah mau berbuat, tanpa kemauan kreativitas dan karya tidak akan mungkin terjadi. Niat menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang kuat dan maju. Manfaatkan teknologi sebagai transportasi untuk berbuat nyata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Me and My Freaky-Diary Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review