Rabu, 01 Mei 2013

Porli-gami

Bisa dibilang gue cukup dekat dengan kedua nenek gue.
Dua nenek bukan berarti kakek gue origami. Itu maksudnya nenek dari bokap gue & nenek dari nyokap gue.

Eh origami bukannya kertas lipet...

Gue sangat sering sms-an dengan nenek gue dari bokap, yang biasa gue panggil Deti. Sampe sekarang gue gak ngerti kenapa gue manggil nenek gue Deti. Padahal nama beliau gak mengandung "Deti" sama sekali. Kata bokap gue sih nama kesayangan.

Gue jadi pengen cerita soal bokap gue.
Gue manggil bokap gue Popop. Kalo ini sih gue tau sejarahnya. Katanya, waktu gue kecil gue gak bisa nyebut kata "PAPA", & terbiasa ngomong "POPO". Semenjak itu nyokap gue manggil bokap gue "Popop". Tenang, gak ada hubungannya dengan ayam pop atau popok sama sekali kok. Gue sempat malu karna saudara gue seringkali meledek gue & bokap gue dengan menyebut - nyebut "POPOK". Gue juga cukup merasa eksis, karna sampe sekarang saudara - saudara, bahkan teman - teman gue jadi kebiasaan manggil bokap gue "Om Popop". Hipster kan?

Kembali ke nenek gue.
Deti sangat jago masak ayam tulang lunak. Setiap gue liburan & berkunjung ke rumah Deti, gue selalu berpesan agar Deti masak ayam tulang lunak. Rumah Deti cukup menyenangkan. Deti sangat suka kucing & pelihara kucing. Sayang, gue rasa kucing Deti (Namanya Bona) sedikit brengsek. Bona sering tidur di atas kasur tempat gue tidur. Jadi gue memilih untuk mengeluarkan Bona di malah hari.

Di kamar tempat gue biasanya tidur yang ada di rumah Deti ada TV. Padahal bokap gue melarang keras gue untuk masang TV di kamar. Emang sih, dulu gue punya TV di kamar, ada ps-nya pula. Jadi gue biasa membawa makanan gue ke kamar, asik menonton TV, atau bermain Pepsi Man di kamar. Kecuali kalo nonton Hari Panca di Dunia Lain. Gue akan dengan reflek ngibrit ke luar kamar & numpang di TV ruang keluarga bersama bokap, nyokap, Iyel, & mbak gue. Jadi, di rumah Deti gue bisa nonton TV whenever I want & biasanya waktu liburan di TV banyak film bagus. Gue sangat terhibur.

Deti punya kebiasaan yang katanya dari bokap gue kecil sampe sekarang masih ada. Ya itu menggunakan kata "anu", "ini", & "itu" yang bikin orang yang disuruh gedek sendiri. Berikut cuplikannya :

Deti     : "Pop, tolong anu sih..."
Popop : "Apa?"
Deti     : "Anu-nya tuh di-itu-keun..."
Popop : "Hah? Oh. Oke."

5 menit kemudian, Deti datang dengan sedikit emosi.

Deti     : "KOK ANU-NYA GAK DI-ITU-ITU-KEUN SIH?"
Popop : "Lah kan udah tadi..."
Deti     : "Mana??"
Popop : "Lah katanya anu-nya -di-itu-keun..."

Kemudian miss-understanding.

Lanjut ke nenek gue selanjutnya. Gue biasanya meamnggilanya "Enin", begitu pula sepupu - sepupu & teman - teman gue. Sama dengan Deti, Enin sangat suka bernyanyi. Suatu hari, gue meng-otak-atik hp Enin. Gue menemukan foto - foto Enin dengan tangan ke arah kamera yang menandakan kalo Enin jepret sendiri. Gue juga menemukan beberapa voice note berisi suara Enin sedang bernyanyi. Enin mendapati gue sedang mendengan voice note-nya. Gue panik, reflek gue pause. Namun dengan santainya, Enin malah menyuruh gue untuk melanjutkan voice note-nya dan berpesan," Suara enin tuh enak, apa lagi pas muda. Enin tuh kayak bintang suka nyanyi dimana - mana. Kamu harusnya belajar nyanyi biar bisa kayak enin.". Serunya lagi, gue pernah mendapati nenek gue nonton video berisi dia sedang bernyanyi diiringi teman sebayanya yang bermain keyboard. Enin bilang dia sengaja bikin video itu.

Narsis tuh emang gak dosa sih...

Enin sangat jago masak makanan unik, seperti cumi item yang bentuknya sedikit menggelikan, tapi rasanya dahsyat. Gue bisa menghabiskan 80% dari semangkuk cumi item yang Enin bawa ketika berkunjung ke rumah gue. Enin juga sangat ahli dalam memasak so'un. (So'un itu bukan makanan Korea.) Enin sangat terhibur ketika makanan yang beliau bawa ludes. Beliau sering kali memuja - muja gue dengan rangkaian kata mujarab "Kamu Kurusan". Dengan kata itu, gue akan dengan santainya membersihkan piring Enin dari makanan yang tersedia di atasnya.

Enin semacam tidak punya perasaan dalam menonton film. Enin sering kali menyaksikan film horor Indonesia tanpa ekspresi, sementara gue kejang - kejang, apa lagi film... ah gue gak mau inget - inget lagi. Itu film horor paling serem yang pernah gue tonton. Enin juga sering kali mengomentari dengan sadis sinetron - sinetron dimana ada orang baik yang disiksa & selalu menangis, & orang jahat yang pada akhir filmya bertobat.

Tak hanya itu, Enin sering pula mengucapkan kata - kata hipster, seperti :

  • "Itu emak - emak temen enin mani SEYEG pisan." (Seyeg = semacam jalan mencong - mencong) 
  • "Nok, cuci muka sama sikat gigi atuh, biar giginya gak BOSOK, mukanya gak COMONG." (Ini sedikit sadis kedengarannya, padahal gak se-sadis itu kok. "Bosok" = Bau & bolong. "COMONG" = Kotor.) 
Dengan cerita gue tersebut, gue mengakui kalo gue menyayangi Deti & Enin. Sekiian.
Xoxo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Me and My Freaky-Diary Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review