Kamis, 31 Desember 2015

Jangan Selamanya

Benar adanya kalau ada yang bilang bahwa gue bukanlah seseorang yang sangat pemberani. 

Gue punya rasa takut pada banyak hal. Gue takut pada semua binatang melata dan merayap, gue takut katak, gue takut darah, gue takut sama boneka bayi (apa lagi yang rambutnya udah gimbal gak karuan dan kalo dipencet bunyi bayi ketawa...), gue takut gelap, dan yang paling memyusahkan: gue takut nyetir mobil di jalan raya. 

Tapi kalau lo tanya hal apa yang paling gue takutkan di dunia, jujur gue tidak takut dibenci, gue tidak takut digunjing, gue tidak takut dipandang rendah, gue tidak takut dibaperin, tapi satu yang gue takutkan adalah... kehilangan. 

Gue rasa, gak ada yang suka kehilangan sesuatu. Jangankan kehilangan sesuatu yang berharga, kehilangan sesuatu yang kecil dan gak begitu bernilai besar pun kita bisa kesusahan. Apa lagi kehilangan sesuatu berharga untuk waktu yang sangat lama?

Sejujurnya, entah gue takut, atau gue benci pada kehilangan. Rasa takut kehilangan gue sering kali berakhir dengan kesedihan dan.. marah. 

Entah gue udah mulai gila atau bagaimana, tapi gue bahkan gak suka kehilangan sesuatu yang mengganggu dan membenci gue. Ketika gue kehilangan sesuatu yang gue anggap "mengganggu", 'sesuatu' tersebut bakal menghantui gue dengan rasa bersalah, seakan-akan gue harus putar balik dan mengejar si 'sesuatu' untuk sekedar bilang "maaf" dan lepas dari dendam dan rasa bersalah. 

Sebaliknya, ketika gue kehilangan sesuatu yang gue anggap berharga, rasa kehilangan gue akan berujung dengan penyesalan dan gue rasa, penyesalan adalah bagian terpahit dari rasa kehilangan. Entah menyesal karna mungkin ada waktu yang terbuang sehingga gue gak bisa menghabiskan waktu gue dengan 'sesuatu' lebih lama lagi, atau mungkin karena ada hal dan kata-kata yang belum sempat gue katakan pada 'sesuatu', atau mungkin juga karena gue belum sempat memberikan arti dari bahagia untuk sang 'sesuatu'. 

Padahal gue sudah tau..
Gak peduli seberapa kata sayang yang gue ucapkan atau pelukan hangat yang gue berikan... gue akan tetap merasa kehilangan kalau setelah "goodbye" tidak ada lagi pertemuan. 

Sejauh ini, kalimat yang paling gue benci dan pernah gue dengar adalah kalimat yang bunyinya; 
"ini yang terakhir..."

Kalimat itu adalah sobat dari sekawan perpisahan yang pararel. Pararel; tidak pernah ada titik pertemuan. 

Jangan pernah katakan "selamanya". Berjanjilah, jangan buat aku merasa kehilangan. Kalau pun siapa pun harus pergi, buatlah rasa kehilangan aku hanya untuk sementara. Aku mohon. Jangan buat aku merasa kehilangan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Me and My Freaky-Diary Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review