Senin, 28 Desember 2015.
28????
KOK UDAH TANGGAL 28???
|
Piglet dan Pooh ikut kaget |
Oke jadi, tepat tiga hari lagi tahun 2015 berakhir. Hal itu membuat gue sadar bahwa sudah sangat banyak hal baik manis mau pun pahit yang sudah menjadi bagian perjalanan hidup gue di tahun 2015.
Gue ingin mengajak teman-teman sedikit review tentang beberapa hal yang pernah datang dan mugkin menjadi "sesuatu" di tahun 2015.
- Gue dan teman-teman angkatan Kulanta Damarudira melaksanakan Live In di Desa Pujon Kidul pada tanggal 31 Januari 2015 hingga 7 Februari 2015. Awalnya sih kami banyak mengeluh dan capek, tapi benar kata guru-guru. Sekarang gue justru rindu dengan suasana live in. Kalau kalian kepo dan pengen flashback bisa buka di http://vidwithafreakydiary.blogspot.co.id/2015/03/tujuh-hari-memori-selamanya.html (btw nama angkatan gue Kulanta Damarudira loh. Artinya keluarga yang disatukan seperti oleh darah). Bagian termanisnya adalah, gue dan Piglet merayakan hari jadi pacaran yang ke-1 tahun pada tangggal 7 Februari. That was the sweetest kind of anniversary I've ever had in my life.
- Gue dan angkatan 2k16 menjadi siswa SMA kelas 3. Kita yang dulu melihat kakak-kakak kelas yang lelah, sekarang kita yang berada tepat di posisi mereka.
- GLORIFEST 2015. Glorifest adalah sebuah pensi tahunan yang diadakan oleh SMA gue. Tahun 2015 ini, acara Glorifest mengundang RAN, Midnight Quickie, dan RAS Muhamad. Ya jadi, acaranya sehari, persiapannya berbulan-bulan. Acara sehari kelar, capeknya gak kelar-kelar. Tapi tetep aja gue salut dengan teman-teman OSIS dan SMA gue yang kerja kerasnya gak main-main. Glorifest menjadi satu pengalaman yang mengajarkan gue banyak hal, termasuk: jadi sekertaris lumayan enak sih soalnya gak ngurusin duit.
- Muncul istilah BAPER. Entah siapa yang sebenarnya menciptakan istilah ini, tapi makin lama, istilah "baper" semakin memiliki perluasan makna. Orang marah, dibilang baper. Orang nangis, dibilang baper. Kenyataan yang sebenarnya semua orang harus tau adalah kalau orang itu terganggu dengan seseorang lain yang menyebalkan, maka dia layak marah dan ketika dia marah, ITU KARNA EMANG LO RESE, bukan karna dia baper. Tapi lama-kelamaan, gue sendiri terkena dampak dari Bawa Perasaan. Gue sering kali bersedih hanya dengan mendengar lagu-lagu bernada minor yang kerap mengingatkan gue tentang rasa rindu gue. Ya, emang gue cengeng sih sebenernya. Contoh: Lagu All I Ask - Adele (disuruh oleh Zeta untuk mendengarkan lagu itu, alhasil jadi baper berkepanjangan).
Ada sebuah hari berharga yang belum sempat gue abadikan dalam blog di tahun 2015 ini. Maka itu sebelum 2015 berakhir, gue ingin menyempatkan diri menceritakan tentang hari berharga itu, mewaikili hari-hari berharga lain di tahun 2015. It was my seventeenth birthday.
Awalnya gue benar-benar gak kepikiran mau merayakn ulang tahun dengan cara apa, bahkan gak kepikiran mau merayakan atau enggak. Teman-teman dekat gue menyarankan agar ulang tahun ke-17 gue dirayakan di KFC dengan tema Frozen. Gue menolak, dengan alasan sampai detik ini gue belum pernah nonton Frozen. Yang gue tahu cuma kalimat bernada Do You Wanna Build a Snowman, dan Go Away Anna yang dibalas dengan Ok Bye.
Gue benar-benar gak ngerti juga gimana caranya mengadakan sebuah acara ulang tahun dan meyakinkan teman-teman bahwa acaranya seru agar mereka mau datang. Tapi teman karib gue (Bella) bilang, teman-teman pasti datang asalkan tempatnya gak begitu jauh karena kebetulan, hari ulang tahun gue adalah hari sekolah. Ngerti maksud gue kan?
Gue dan Bella pun mendatangi beberapa tempat yang kayaknya seru buat dijadiin tempat ngerayain ulang tahun. Bayangan gue waktu itu, kayaknya bakal seru kalau tempatnya remang-remang, tapi dengan suasanya yang cute dan sesuai dengan budget gue yang terbatas. Teman-teman yang datang pun tidak begitu banyak. Alhasil, gue memiliih untuk merayakan di Nanny's Pavillon, Cibubur.
Sesungguhnya, Mama gue lebih heboh dibanding gue dalam mempersiapkan acaranya. Mulai dari mempersiapkan MC, kue, tempat, sampai baju dan make up, semua Mama gue yang urusin. Dan gue yakin, hari itu juga menjadi hari super-duper berharga karena Mama gue.
Nah, ini bagian yang paling seru. Kronologi:
Minggu, 12 April 2015:
Gue ngeline satu demi satu teman, menyebarkan undangan yang niatnya imut, ujung-ujungnya malah garing. Responnya pun macam-macam, mulai dari yang manis hingga pahit. Berikut adalah macam-macam respon:
- Thank you for the invitation!<3 (re: Okay, urwell!<3)
- Okayy I will come!<3 (re: Thank youu<3)
- Weww! Dresscode-nya apa nih, Vid? (re: ga ada dresscode kokk, casual aja)
- Emang lu bisa ulang taun?? (re: menurut lo aja)
- Mager ah (re: elah nyet)
- Alah paling boongan (re: LHA MANA ADA ULANG TAUN BOONGAN)
- Ga mau dateng. Lu aja ke rumah gw (re: perasaan gw yg ulang taun...)
- FU*KK U GW LAGI DI BALI. ACARANYA POSTPONE DONG (re: pulang aja, pis. kalo acara udh kelar balik lagi ke Bali)
Senin, 13 April 2015:
Aulia mengirimkan pesan berbunyi: Vid, hari Rabu tanggal 15 gak ngapa-ngapain kan siangnya? Ke salon dulu yuk sebelum acara lo mulai!! Di momen itu gue sadar, pasti ada sesuatu yang salah. Kenapa? Karena Aulia seharusnya sudah tahu bahwa gak mungkin gue ga ke salon sebelum acara. Aulia dan Bella pasti mau dateng sebelum acara dan ngasih gue surprise deh.
Selasa, 14 April 2015
Gak ada apa-apa. Biasa aja. Tapi deg-degan.
Rabu, 15 April 2015.
Jam 6 pagi gue kebangun. Sempat kepikiran sih kok si Aulia dan Bella atau Piglet atau siapa pun belum dateng subuh-subuh. Momen itu gue sadar gue mulai kegeeran. Akhirnya, gue tidur lagi.
Jam 7 lewat gue kebangun lagi. Belum sempat ngapa-ngapain, tiba-tiba ada yang mengetuk-ngetuk pintu kamar gue. Di rumah gue, gak ada budaya ketuk-ketuk pintu sebelum masuk. Jadi gue yakin, itu pasti sebuah kejutan.
Gue buka pintu kamar dan gue teriak SURPRISE!!!
Aulia dan Bella yang tengah memegang kue beserta kedua orang tua gue yang tengah merekam dengan handycam melongo. "Loh kok lo yang bilang surprise sih..." ucap Aulia. Gue pun meniup lilin di kue ulang tahun yang dibawa oleh Aulia dan Bella. Kuenya Red Velvet. Tulisannya "Happy Birthday JLo. JLo adalah nama kesayangan mereka pada gue, karna dulu gue ngefans banget sama JLo.
Kami sempat ngobrol-ngobrol sebentar di kamar. Tiba-tiba, gue menerima pesan dari Piglet, bunyinya: "Maaf ya aku gak bisa surprise-in kamu bareng Aulia sama Bella:("
SESUNGGUHNYA gue beneran sedih dapet pesan dari Piglet. Tapi gue sok okay dan menjawab dengan "Iya gakpapa kok:)"
:):):):):)
Gak lama kemudian, Mama gue memanggil-manggil gue, Aulia, dan Bella dari lantai bawah. Kami pun turun untuk sarapan. TIBA-TIBA...
Aulia ditelfon sama supirnya. Katanya, supir Aulia menabrakan mobilnya ke pagar rumah di dekat gerbang komplek gue. Sebenarnya di situ gue mikir: perasaan gak ada pager di dekat gerbang komple gue...
Tapi karena panik, gue pun memutuskan untuk keluar rumah dan jalan kaki menuju tempat tragedi. Gue masih mengenakan kaos lusuh, celana tidur kotak-kotak, dan rambut gembel muka gak karuan. Dan tepat setelah gue melangkah beberapa kali dari pagar rumah gue...
Samar-samar gue melihat beberapa teman gue tengah berdiri di taman bermain dekat rumah gue. Hacika, Iyo, Ferdi, Farel, Fadhli, Karena gue gak pake kaca mata, pandangan gue buram. Gue bengong dalam beberapa detik sampai tiba-tiba Piglet memeluk dan menggendong gue, membawa gue ke taman bermain tempat tean-teman gue berkumpul. Piglet dan teman-teman gue mengikatkan tubuh gue di sebuah pohon. Gue rasa, kalian tahu kelanjutannya...
Tentunya mereka membumbui gue dengan bahan adonan. Tepung, telur, fanta, kecap. Beruntung sih gak ada tauco. Dalam hukum adonan surprise ulang tahun, tauco adalah yang paling bau dan baunya gak akan hilang hanya dalam hitungan satu atau dua hari.
Sembari mereka nepungin gue, Mama dan Popop gue hanya nonton dari kejauhan sambil merekam dengan handycam. Ternyata teman-teman gue sudah bersekongkol dengan Mama dan Popop.
Kejamnya, setelah mereka puas, mereka meninggalkan gue begitu saja terikat di taman bermain dalam keadaan bau dan penuh bahan adonan. Gue menggeliat sampai akhirnya gue berhasil lepas dari ikatan. Gue mengejar mereka satu-satu. Alasan mereka supaya gak kena kotor adonan sih macam-macam, tapi alasan mereka gak berhasil. Gue tetap mengotori mereka dengan bahan adonan yang nempel di baju gue.
I was annoyed, to be honest. But if I could repeat that time, I would.
|
Lagi ditepungin. |
|
Lagi ditepungin tapi disuruh gaya. |
|
EAAAAA.
Ini nih yang katanya "maaf gak bisa dateng".
jadi kangen...
|
Usai mereka puas nepungin gue, teman-teman gue pun bersitirahat sementara gue mandi. Mandinya pun susah. Banyak kulit telur menempel di rambut gue, begitu pul baunya yang melekat.
Gak lama kemudian, teman-teman gue pulang. Sebelum Piglet pulang, Piglet memberikan gue hadiah. Boneka Panda raksasa dan sebuah hadiah berbalut bungkus kado. Piglet tahu gue sangat menyukai Panda dan menyukai segala jenis boneka fluffy. Boneka Panda tersebut masih tidur bersama gue hingga malam ini dan gue panggil dengan nama 'Hemi'. Hadiah dengan bungkusan kado gue buka. Sebuah buku novel dengan SANGAT BANYAK surat dan cerita tulisan Piglet sendiri. Piglet tau gue sangat suka membaca, terutama membaca surat cinta. Seandainya mesin waktu itu ada ya...
Malamnya, acara dimulai. Belom-belom, gue udah keburu pegal karna pake sepatu ber-hak 7 cm. Teman-teman gue sudah berkumpul. Begitu pula teman-teman Mama gue, teman dekat Popop gue, hingga MC-nya. Gue sedang deg-degan, tiba-tiba dapat pesan dari Piglet: "Vid, kayaknya aku gak bisa dateng.. Maaf banget ya."
Gue kesal sampai-sampai ingin nangis. Maksudnya apa??? kenapa tiba-tiba gak datang??? Tapi apa daya, gak muungkin gue nangis di depan teman-teman gue.
Sambil MCnya basa-basi, gue menunggu di depan pintu pintu masuk. Gue memperhatikan teman-teman dan keluarga gue satu-satu. They all are beautiful.
TIBA-TIBA... Piglet memeluk gue dari belakang dan berkata, "Maaf ya aku terlambat..."
Ya. Oke. Ini sinetron banget. BUT THAT WAS TOO CUTE. Surprise kok bertubi-tubi...
Mungkin kami gak diciptakan untuk selamanya bersama, tapi gue tahu Piglet pernah menjadi satu yang selalu ada dan gue bersyukur karena walau pun semua sudah berbeda sekarang, setidaknya cerita gue dan Piglet pernah terjadi. Thank you, Ham.
Acaranya dimulai dengan meniup lilin sebagai simbol dari harapan dan doa gue yang akan terkabul. Gue diperintahkan oleh MC untuk memilih 6 orang teman yang masing-masing memegang 1 lilin. Sambil gue meniup lilin, sang MC menceritakan secara singkat tentang bagaimana keluarga gue mengenal gue sejak gue lahir. Terlalu mengharukan. Gue pun banjir air mata.
|
Tuh lihat. Gimana gue gak banjir air mata. |
Setelah tiup lilin, masuk ke bagian mengarukan selanjutnya. Memanggil satu-persatu anggota keluarga dan sahabat ke depan. Popop, Mama, Iyel, dan seorang sahabat diminta MC untuk maju ke depan dan mengucapkan harapan mereka untuk gue, dilanjutkan dengan acara tiup lilin dan suap-suapan kue dengan orang tersayang.
|
Gue sedang memeluk Popop setelah Popop mengucapkan harapan dan doanya untuk gue. |
|
Gue sedang memeluk Bella sambil banjir air mata saking terharunya setelah Bella mengucapkan harapan dan doanya untuk gue. |
|
Setelah bertahun-tahu, akhirnya Iyel mau cium pipi gue lagi. Sebenernya gue minta kado mobil + rumah dari Iyel, tapi ya sudahlah, dicium juga gue seneng. BECANDA KOK, gak minta kado mobil + rumah. |
|
Gue lagi make a wish sebelum tiup lilin bersama keluarga gue yang sangat-sangat gue sayangi. |
|
Gue lagi tiup lilin. |
Berikut ada pula beberapa foto gue bersama orang-orang tersayang yang sayangnya hanya beberapa dari teman gue yang ada fotonya:
|
2013 (merayakan ulang tahun bella di Hanamasa) vs 2015 (merayakan ulang tahun Vidya di Nanny's Pavillon. Thank you for being my definition of "gifts from god". I love you Au, Bell.
ya oke, jangan nangis. |
|
Teman SD since 2000 berapa gak tau saking tuanya sampe lupa. HAHAHA I LOVE U, GENK SUMINICE. |
|
Kumpulan pelajar lelah sekolah yang menamai genk-nya dengan #LelahSekolah. Thank you for teaching me that somet things in life are just made to be laughed at. Ily. |
|
Gue bersama salah satu malaikat tanpa sayap yang pernah memberikan gue arti dari suka dan duka, namun juga menjadi satu yang mengajarkan gue arti dari "Bahagia". Thank you, Ham. Ily. |
Usai acara, gue pulang dan membuka kado-kado dari teman-teman gue. Sebagian besar memberikan gue novel (karena mereka tahu gue suka membaca novel) dan notebook (karena mereka tahu gue suka menulis), ada pula yang memberikan gue hadiah baju yang gue idam-idamkan sejak lama, ada pula yang memberikan kado-kado imut lainnya yang GUE SANGAT SUKA.
Hari Minggu, tanggal 19 April, Mama gue mengundang keluarga besar gue untuk merayakan ulang tahun gue di rumah dengan makan-makan dan tumpengan. Ada nenek gue, sepupu-sepupu gue, om-om dan tante-tante gue, hingga beberapa teman yang tinggalnya gak jauh dari rumah gue. Kami merayakannya dengan doa bersama dan makan malam bersama. Sederhana, namun hangat.
Kalau gue bisa, gue ingin mengucapkan terima kasih pada setiap orang yang pernah menjadi bagian dalam perjalanan hidup gue di tahun 2015. Gue ingin berterima kasih untuk semua tawa, tangis, manis, dan pahit yang pernah menjadi kisah drama 2015. Memang sih, kadang gak mudah. Tapi justru ketidakmudahan itu yang menjadi pengalaman dan guru dalam kehidupan. Terima kasih banyak, malaikat-malaikatku.
Hidup adalah tentang perpindahan dan perubahan, tapi Tuhan tidak pernah meninggalkan. Tuhan mengirimkan malaikat-malaikat gak bersayap yang menjadi arti dari bahagia. Terima kasih untuk semua nada mayor dan minor, aku menyayangimu.
Thank God for sending me all those angels
Thank God for all the uncountable blessings.
All I know is that I'm blessed,
Thank God.