Senin, 02 November 2015

Bagaimana Jika

Selasa pagi, di bawah langit mendung. Hujan baru saja reda, bau tanah berbaur dalam atmosfer. Tenang, tapi pahit. 

Ada sebuah masa dalam hidupku, hidupmu, atau hidup mereka, dimana hidup memberikan kesempatan untuk melihat sesuatu dari sudut pandang yang berbeda, mungkin seratus delapan puluh derajat berbalik dari keadaan yang kita pernah tau. 

Gak kok, gak sekompleks itu.

Sesederhana bagaimana apa yang ada sekarang udah gak sama dengan semua yang ada dulu. Mulai dari perhatian yang berubah jadi amarah, senyum lebar yang berubah jadi pucat, atau air mata bahagia yang berubah jadi air mata sakit hati. 

Bagaimana jika suatu hari kamu melangkah jauh, tanpa aku? Atau sebaliknya, bagaimana jika aku yang melangkah jauh tanpa kamu? 

Bagaimana jika suatu hari aku merindukanmu dan mengemis-ngemis pada keajaiban untuk mendatangkan mesin waktu? Atau bagaimana dengan sebaliknya dengan kamu? Mungkinkah? 

Bagaimana jika sebenarnya masih ada kesempatan untuk kita, tapi kita terlalu buta karna kecewa untuk melihatnya? Mungkinkah? 

Bagaimana jika sebenarnya inilah arti bahagia untuk kamu? Apakah kamu akan bersyukur untuk kerelaanku? Apakah kamu akan tetap beryukur karna setidaknya aku pernah ada di sampingmu? Apakah aku akan turut tersenyum untuk bahagiamu? 

Bagaimana kalau suatu hari ada yang datang dalam hidupmu dan memberikanmu arti kesempurnaan yang sesungguhnya? Atau sebaliknya, bagaimana kalau suatu hari ada yang datang dalam hidupku dan kembali membawa senyum tipis di bibirku dan membuatku bahagia menjadi diriku sendiri? Mungkinkah kita baik-baik saja? 

Semua memaksaku untuk melihat dari sebuah sudut pandang yang berbeda. Apa yang dulu seakan-akan menusuk dari belakang, sekarang datang dari depan dan membuatku hangat. Apa yang dulu menjadi yang termanis, sekarang menjadi yang terpahit. 

Tidak ada yang sempurna, sayang. Aku yakin itu. Tapi mungkin saja, di luar sana ada yang lebih baik dari aku, atau yang lebih sesuai untukmu daripada aku. 

Aku tidak akan pernah bisa menjadi arti dari "sempurna" untukmu. Tapi aku janji, aku akan bahagia untuk bahagiamu, dan memelukmu dari jauh lewat doaku.

Maafkan aku untuk waktu yang terbuang atau tak sempat kita jalani. Maafkan aku untuk segala kesal dan kecewamu. 

Dari cewek berambut dajjal yang sangat cengeng dan melankolis. Tapi kalau tidak ekspresif, mungkin dia bukan aku. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Me and My Freaky-Diary Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review