Lo tau ular
black mamba?
Itu ular kecil yang racunnya sangat-sangat berbahaya.
Ketika seseorang kena racun
black mamba, dia bakal merasakan keram di bibir dan di ujung jari-jari tangan. Kemudian
disundul dengan demam yang tinggi banget, terus kejang-kejang, terus mabok, terus koma. Kalau gak ketolong...
mati.
Sebetulnya gue tau ular
black mamba dari channel apa tuh yang tentang binatang-binatang begonoan... Sumpah, dari gue pertama pasang indovisi#on, gue gak pernah nonton ini channel. Waktu itu gue kepaksa aja Piglet minta nonton ginian, gue jadi ikutan deh. Eh ternyata eh ternyata, lagi ngomongin
black mamba.
Black mamba bukannya yang ngisi suara Kungfu Panda ya?
itu Jack Black.
Black mamba bukannya yang kata-katanya Syahrini ya? "Cetar Black mamba" itu kan?
Itu membahana.
Oke, cukup sekian intermesonya.
Belakangan ini, gue merasa hidup gue sangat berantakan. Mulai dari nilai rapot gue yang menurun drastis dan menggemparkan keluarga besar gue, putus sama sang kekasih, di-
backstab anak alay dengan beragam fitnahan, di-bully sama sekelompok bayi-bayi, ngerusak laptop bokap yang gue pinjem karna laptop gue udah sekarat, kehabisan duit gara-gara kebanyakan beli komik Conan, gatel-gatel di badan karena alergi sama dingin, berat badan naik, dan drama-drama lainnya.
Rapot gue semester ini menggemparkan keluarga besar gue.
"Kenapa nilainya bisa turun sih? Katanya pengen lolos jalur undangan ke UI... Terlalu sibuk ya?" ujar mama gue setelah melihat hasil rapot gue. Namun apa daya, gue hanya bisa manyun sembari mengangkat bahu dengan pasrah.
Jujur aja, gue sendiri berduka banget liat rapot gue. Apa yang salah dengan gue??? Ini grafik kok turun amat??? Jadi bingung, ini grafik apa prosotan??? Apa yang telah gue perbuat??? Apa yang harus gue lakukan dengan mimpi-mimpi gue yang mulai patah??? Apa yang harus gue lakukan dengan masa depan gue??? APA??? JAWAB!!! APAAAAAA????????????????????????
#stress
Buruknya lagi, mama gue menceritakan hasil rapot gue yang menyedihkan ke bibi-bibi, paman-paman, dan sepupu-sepupu gue saat kumpul-kumpul keluarga. Kelihatannya sih mereka semua terkejut dengernya. Percayalah, tanpa lo mengucapkan kata-kata seperti; "KOK BISA SIH???" atau; "TERUS GIMANA DONG???" atau yang lebih parah; "KAMU PACARAN MULU SIH!!!" gue sudah cukup terkejut dan berduka.
Gue benar-benar berharap ini rapot jelek gue yang terakhir. Gue tidak ingin lagi-lagi mengecewakan diri gue sendiri, juga nyokap gue. Gue rasa nyokap gue menaruh harapan yang besar pada gue. Mama gue akan bersikap oke-oke aja soal rapot gue yang
kurang bagus kayak tai, padahal dalam hatinya harapannya mulai patah. Galau gak jadi gue?
Putus sama sang kekasih
gimana ya...
mending biar asoy baca post gue di bawah:
Sepucuk Air Mata dan Harapan
dramatis banget kan?
okay, next.
Di-backstab anak alay dengan beragam fitnahan
Ini gue agak gak ngerti kenapa bisa begini.
Pernah gak sih lo ketemu satu temen yang kesel sama seseorang yang lain. Entah jelas atau enggak alasan kenapa temen lo gak suka sama orang itu, tapi yang temen lo lakukan cuma ngomongin hal buruk tentang orang ini dari belakang ke banyak orang lain?
Gue yakin, sepolos-polosnya atau sebaik-baiknya orang yang kurang disukain, pasti ada alasan yang bikin dia gak disukain. Entah karena ternyata diam-diam orang ini suka ngupil gak liat sikon, atau karna orang ini suka makan bakso kuah pake tangan, atau mandiin kucingnya dengan menjilat, atau karna orang yang benci itu cemburu, atau salah sangka... entahlah, gue gak peduli apa alasannya, tapi gak mungkin seseorang gak disukain tanpa alasan.
Tapi sadar gak sih, manusia itu gak bicara dengan kode atau telepati atau radiasi antar otak. Manusia punya bahasa biar bisa bicara dengan jelas dalam berkomunikasi. Lo lapar, bicaralah. Lo pegel, bicaralah. Lo ngantuk, bicaralah. Lo butuh duit, bicaralah. Lo gak suka sama sesuatu, maka bicaralah.
Well, gue sendiri tidak selalu bicara terbuka ketika gue gak suka sama sesuatu. Kadang gue lebih suka memendamnya sendiri. Itu cara gue mengontrol emosi. Tapi dengan gue memendam, gue rasa gue tidak perlu mengumbar-ngumbar fitnah tentang hal yang gak gue suka, apa lagi dengan tujuan agar orang lain sepihak dengan gue.
GUE HARUS GIMANA?????
BISA GAK SIH LO DAN GUE BERKOMUNIKASI DENGAN NORMAL???
#DeritaJadiABG
Beruntung, gue hidup dikelilingi orang yang sangat berkepala dingin. Mereka selalu mengingatkan gue untuk tenang dan sabar menghadapi semuanya. Gue hanya perlu menjadi diri gue sendiri dan menikmati hal lain yang yang jauh lebih penting dan menyenangkan. Karena dendam termanis adalah dengan menjadi bahagia.
Oke, maafan ya?
Kucing gue (Jonah) meninggal dunia
Ada seekor kucing betina (Jonah) yang gue rasa hobinya bunting. Dia tidak pernah tidak bunting. Dia tinggal di sekitar rumah gue. Gue tidak terlalu memeliharanya. Tapi keluarga gue sering kali memberikan makanan untuk Jonah, karna kami kasihan.
Keluarga gue adalah pecinta kucing. Namun sayang, sekitar pertengahan tahun 2011, adik gue menderita alergi terhadap kucing. Dia
bengek dan gatal-gatal. Kucing peliharaan kami waktu itu (Oggy) akhirnya kami titipkan di rumah teman gue yang dengan senang hati menerima, Revi. Kebetulan, keluarga Revi adalah keluarga pecinta binatang.
Semenjak itu, keluarga gue tidak pernah memelihara kucing dengan tulus lagi.
4 hari yang lalu, Jonah melahirkan anaknya yang ke... entahlah. Banyak deh pokoknya. Esok malamnya, bokap gue melihat Jonah sudah dalam keadaan... mengerikan. Gue gak sempat ketemu Jonah sih. Tapi bokap gue bilang, mulut Jonah sudah penuh darah dan menghitam. Mata dan hidungnya berair. Gue sendiri gak sanggup ngebayangin. Seram kan?
Mulai malam itu hingga malam ini, Jonah belum muncul lagi. Mama gue menyimpulkan:
Jonah telah tiada.
Gue jadi ingat...
Waktu itu, Aulia dan Bella bermain di rumah gue. Kami berpesta hingga larut malam (baca: curhat). Ketika mereka mau pulang, gue membuka pintu rumah. Di keset gue ada sisa daging dan tulang yang terlihat basah. Gue kira, itu sisa makanan Jonah. Namun setelah gue lihat lebih dekat...
Itu kodok hancur dibedah oleh Jonah.
Sumpah, ini gue merinding sendiri mengingatnya.
Gue sangat-sangat-sangat-sangat takut pada reptil dan kodok. Gue juga sangat takut pada hal yang berbau darah dan bedah-bedahan. Malam itu, amphibi & bedah-bedahan bergabung menjadi satu.
Gue juga jadi ingat...
Suatu hari, gue dan Piglet sedang asyik mengobrol. Tiba-tiba Piglet melihat seekor kadal berjarak kurang lebih 2 meter di belakang kami. Piglet segera mengejar-ngejar kadalnya untuk ditangkap. Mencari aman, gue kabur dan ngambek abis-abisan pada Piglet.
Oke, kembali ke ular
black mamba.
Ketika kita kena racun
black mamba, kita akan mengalami keram, kejang, sesak nafas, bahkan mungkin koma, dan meninggal. Sebelum keadaannya memburuk, kita harus cepat-cepat ambil racun keluar dari tubuh kita, dan pakai penawar racun.
Sama seperti hidup gue yang lagi berantakan.
Gue mungkin kurang mengatur waktu dengan baik, gue kebanyakan galau, gue kebanyakan malas-malasan, sehingga nilai gue turun.
Gue mungkin pernah bersikap gak menyenangkan sama teman gue yang gue sendiri gak sadari, sehingga gue dikata-katain dan difitnah dari belakang.
Gue mungkin kurang menjaga Jonah dengan baik sehingga Jonah terlalu banyak dihamili, dan sekarat, dan meninggal...
Gue mungkin sering lupa bahwa apapun yang gue hadapi, Tuhan menjaga gue, sehingga gue sempat mengalami sedih berat setelah putus dengan Piglet.
Dan "Gue mungkin..." yang masih banyak lagi.
Masalah-masalah dalam hidup gue itu sama seperti racun black mamba. Sebelum keadaannya memburuk, gue harus buang racun-racun dalam hidup gue, dan pakai penawar racun, yakni dengan memaafkan masa lalu, bersikap ikhlas, dan kemauan untuk memperbaiki diri.
I'm sucking the poison out of my body.
I'm ready to take my crown back.
Gue percaya setelah ini, sesuatu yang lebih baik akan datang.
Gue percaya kalau semua yang pernah terjadi dalam hidup gue, terjadi untuk sebuah alasan yang indah. Pasti Tuhan mau gue menjadi anak yang lebih baik dan lebih kuat.
Lo juga percaya kan?