Beberapa hari yang lalu, gue belajar sosiologi. Sambil bercakap-cakap dengan gurunya (Mr. Heri), dia membicarakan tentang bagaimana seseorang berubah.
"Pada dasarnya, seseorang itu tidak akan pernah berubah. Sadar atau tidak, sebenarnya diri kita sendirilah yang merubah."
Gue terdiam.
Setelah sekian lama....
Gue akhirnya menemukan orang yang sepemikiran dengan gue.
"Iya kan?" tanya guru tersebut sambil menengok ke arah gue. Gue hanya mengangguk sembari tersenyum. Iya kok, Sir. Iya banget...
Hidup gue adalah seperti sederetan momen dengan pelajaran hidup di setiap detiknya. Baik dalam hal senang, mau pun sedih. Baik dalam hal besar, mau pun hal yang sangat sederhana. Pagi ini, gue ingin sharing apa yang telah gue pelajari mengenai: Perubahan.
Sering gak sih kita ngalamin perasaan seakan-akan seseorang itu berubah?
Misalnya: Taylor Lautner tuh kenapa ya? Kok kayaknya dia berubah... Gak seperti yang gue kenal dulu.
Itu sih emang Taylor udah gak demen sama lo. Taylor buat gue.
Oke lanjut.
Atau dalam kasus lain, ada beberapa dari kita yang punya motivasi untuk merubah karakter seseorang, supaya dia jadi lebih sesuai dengan harapan kita?
Gue pernah ngalamin itu semua. (Which is kita semua pasti pernah)
Benar apa yang Mr. Heri katakan.
Pada dasarnya, seseorang itu tidak akan pernah berubah. Melainkan, diri kita sendiri yang merubah. Entah karna sudut pandang kita pada orang itu yang berubah, atau karna memang posisi kita untuk orang itu berubah.
Seseorang pernah mengatakan pada gue bahwa gue berubah. Dia menginginkan gue yang dulu, & dia bilang harusnya gue kembali berubah.
Ketika kita berfikir bahwa seseorang itu berubah, ada baiknya kita ngeliat diri kita sendiri. Kalau pun dia berubah, pasti dia berubah karna sebuah alasan kan? Baik alasan yang dia sadari, atau pun tidak.
Dan cara paling ampuh agar dia tidak berubah adalah: jangan ganti pandangan lo pada dia, dan dia akan tetap sama. Dia hanya sesuai dengan pandangan lo akan dia.
Kita mungkin pernah termotivasi untuk merubah seseorang agar dia jadi lebih baik, dalam kata lain agar dia sesuai dengan harapan kita. Well, itu gak akan pernah berjalan sukses. Kalau kita terus-terusan mengandalkan orang lain untuk berubah, yang ada justru kita malah tertekan. Setuju gak nih?
Tapi...
Kita bisa merubah pandangan orang lain pada kita, dengan cara merubah pandangan kita pada orang tersebut.
Spongebob menganggap Patrick adalah bintang laut otak kopong yang egois & cuma bisa nyusahin orang. Kemudian Spongebob merubah pandangannya akan Patrick. Spongebob mulai sadar bahwa dibalik kekopongan otak & egonya, Patrick adalah bintang laut yang sangat tegar. Patrick sudah mengalami banyak tekanan dalam hidup, tapi Patrick masih bertahan.
Karena pandangan Spongebob yang berubah, perlakuan Spongebob pada Patrick secara tidak langsung berubah. Dan perubahan Spongebob tersebut, merubah pandangan Patrick akan Spongebob. Patrick memandang Spongebob seperti orang yang mengingatkan dia bahwa tidak semua hal di dunia ini diciptakan sebagai tekanan.
Begitu analoginya.
So, people change, and that's normal I guess. Hidup akan selalu penuh dengan perbahan. Dengan perubahan-perubahan itu kita bisa paham di posisi manakah diri kita paling merasa nyaman.
Berdasarkan toeri Darwin, nenek moyang kita adalah Pithecantropus erectus dan kawan-kawannya. Manusia kera berjalan tegak yang monyong & kepalanya besar. Tapi sekarang, kita modern human. Perubahan itu bikin kita menjadi lebih indah sekarang.